Satu langkah dalam belajar akan banyak berarti. Dalam hidup ini, hari demi hari kita tapaki. Kebaikan meskipun kecil mesti dikumpulkan. Hingga akhirnya kebaikan itu berkumpul menjadi satu. Lama kelamaan akan banyak jumlahnya. Tentu saja kebaikan yang menjadi terkumpul itu banyak sekali.
Belajar hukum tajwid Surat An-Nisa ayat 59 jadi sesuatu yang penting untuk kita lakukan. Balasan kebaikan tentu akan kita terima. Sesuatu yang kita tunggu tentu kebaikan itu pula. Dengan mempelajari hukum-hukum tajwid pada sebuah ayat Al-Quran maka kita pun akan menunggu kebaikan dari yang kita pelajari tersebut.
Akan banyak kebaikan dari kita belajar Al-Quran. Minimal kita akan bisa membaca ayat Al-Quran tersebut dengan baik. Bahkan akan menjadi lancar kala membacanya. Ditambah lagi dalam proses kita belajar membaca Al-Quran tersebut tentu kita akan memperoleh pahala yang besar. Di samping, saat membacanya pun kita juga mendapatkan pahala.
Akan lebih baik, teman-teman langsung menyimak saja uraian bacaan Al-Quran berikut ini:
- Lafadz الَّذِ hukumnya Alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah lam. Dibaca idgham (masuk ke huruf lam).
- Lafadz اٰ hukumnya Mad badal karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata akan tetapi posisi hamzah lebih dahulu dari huruf mad. Cara membacanya panjang 2 harakat.
- Lafadz اَطِيْعُوا hukumnya Mad asli atau mad thabi’i karena huruf tha’ berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
- Lafadz اَطِيْعُوا اللهَ hukumnya Tafkhim karena lafaz Allah didahului oleh huruf hijaiyah berharakat dhammah. Cara membacanya tebal.
- Lafadz الرَّ hukumnya Alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf ra’. Dibaca idgham (masuk ke huruf ra).
- Lafadz الْاَمْرِ hukumnya Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf hamzah. Dibaca secara jelas.
- Lafadz ِمِنْكُمْ hukumnya Ikhfa karena huruf nun sukun bertemu huruf kaf. Cara membacanya samar dengan dengung.
- Lafadz مِنْكُمْۚ فَاِنْ hukumnya Idzhar syafawi karena huruf mim sukun bertemu dengan huruf fa. Cara membacanya dengan jelas.
- Lafadz تَنَا hukumnya Mad asli atau mad thabi’i karena huruf nun berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
- Lafadz زَعْتُمْ فِيْ hukumnya Idzhar syafawi karena huruf mim sukun bertemu dengan huruf fa. Cara membacanya dengan jelas.
- Lafadz شَيْ hukumnya Mad lin karena huruf ya sukun didahului oleh huruf syin berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
- Lafadz اللهِ hukumnya Tafkhim karena lafaz Allah didahului oleh huruf hijaiyah berharakat fathah. Cara membacanya tebal.
- Lafadz اِنْ كُنْتُمْ hukumnya Ikhfa karena huruf nun sukun bertemu huruf kaf. Cara membacanya samar dengan dengung. Pengucapannya nun sukun menjadi seperti “ng”.
- Lafadz كُنْتُمْ hukumnya Ikhfa karena huruf nun sukun bertemu huruf ta. Cara membacanya samar dengan dengung. Ketika mengucapkan huruf nun mati, ujung lidah hampir menyentuh pangkal dua buah gigi atas sesuai makhraj huruf ta.
- Lafadz الْيَوْ hukumnya Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf ya. Dibaca secara jelas.
- Lafadz خَيْرٌوَّ hukumnya Idgham bighunnah karena huruf ra berharakat dhammah tanwin bertemu huruf wau bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
Itulah penjelasan lengkap mengenai hukum tajwid dari Surat An-Nisa ayat 59. Lengkap dan bisa mudah kita pahami. Untuk selanjutnya bisa kita praktekkan di dalam kehidupan sehari-hari di rumah.