Bicara tentang properti memang menarik. Tidak ada akhir untuk membicarakan masalah properti ini. Properti yang dimaksud di sini adalah rumah. Kepemilikan rumah menjadi sesuatu yang amat penting. Kita semua sudah paham bahwasannya kebutuhan primer manusia itu ada tiga setidaknya. Pangan, sandang, dan papan. Ini yang diajarkan sejak lama di bangku sekolah.
Menyimak tren harga properti menjadi hal yang sangatlah penting. Dengan begitu kita akan mengetahui bagaimana kondisi harga properti paling baru. Mengetahui tren harga properti akan menjadikan kita bisa tahu kondisi yang ada. Bagaimana kondisi harga properti saat itu bisa kita ketahui dengan baik.
Dikarenakan properti ini termasuk kebutuhan primer, maka perhatian terhadap properti pun tidak bisa diabaikan. Bahkan perhatian masyarakat terhadap properti semakin meningkat dari waktu ke waktu. Ini bisa kita lihat dari bagaimana masyarakat luas yang menjadikan masalah properti jadi bahan pembicaraan harian. Satu diantara tema obrolan masyarakat memang terkait properti.
Harga properti di Indonesia memang amat dinamis. Dari waktu ke waktu rasanya hampir tak pernah harga properti di tanah air itu statis. Umumnya dinamis. Bahkan tren yang berkembang umumnya harga properti itu malah mengalami kenaikan. Hanya saja persentase kenaikannya dari tahun ke tahun tidak persi sama besarnya.
Umumnya tiap rumah tangga baru ingin memiliki rumah sendiri. Mereka para suami dan istri yang baru saja menikah pada umumnya ingin tinggal bersama. Meskipun tidak semua pasangan muda ingin hidup berdua tetapi trennya memang cukup banyak. Tentu saja butuh biaya yang besar kala ingin memiliki properti baru.
Cara yang biasa dipakai adalah dengan menabung terlebih dahulu. Proses menabung ini bisa dimulai tidak hanya kalau sudah menikah. Mereka yang punya pandangan jauh ke depan dalam membangun kehidupan. Tidak jarang mereka sudah menabung ketika mereka masih berusia belia.
Baru saja mereka menikah maka sudah memulai menabung. Entah berapa besarnya tabungan yang dilakukannya itu. Semua tentu akan berdampak positif kepada kondisi keuangan seseorang. Dengan menabung jauh-jauh hari tentu kita bisa memperoleh besar tabungan yang lebih besar. Ini setidaknya kalau dibandingkan dengan mereka yang baru saja memulai menabung kala setelah menikah.
Bentuk tabungan pun bisa bermacam-macam. Bisa berupa tabungan uang di bank. Bisa pula berupa barang bergerak seperti emas. Baik itu berupa perhiasan atau batangan. Menabung berupa emas kini banyak dilirik generasi muda. Ini disebabkan karena emas dinilai memiliki tingkat stabilitas nilai yang relatif tetap. Di samping, untuk menjadikan uang juga relatif mudah. Cukup menjualnya ke toko emas nanti kita peroleh uang.
Memang kalau menabung dalam bentuk uang kita merasa lebih fleksibel. Kala membutuhkannya cukup kita ambil di bank yang ditempati. Tidak ada kerepotan sebagaimana kita menyimpan dalam bentuk emas. Ada pula cara lainnya yakni dengan menabung dalam bentuk barang tak bergerak.
Kita membeli tanah misalnya. Tentu saja kita mesti menyiapkan uang yang cukup besar untuk membelinya. Hanya saja nilai harga tanah tidak akan turun. Ini yang terjadi selama ini. Hal itu menjadi kelebihan kalau kita menabung dalam bentuk tanah. Hanya saja, kelemahan menabung dalam bentuk tanah ini adalah dalam hal ketika akan menjualnya. Proses menjual tanah tidak bisa cepat dan mudah. Perlu sabar dan memakan waktu.
Cara selain menabung dalam hal memperoleh properti yakni dengan kredit pembelian rumah. Kredit dipilih sebab cara ini memang cukup praktis. Dalam waktu relatif singkat sudah dapat memiliki rumah. Tinggal tiap bulan membayar angsuran rumah. Lama kelamaan nanti akhirnya lunas juga rumah yang dibeli secara kredit tersebut.